Sumber: Google |
Prabowo Subianto Calon presiden mengungkapkan adanya anggaran Indonesia sebesar Rp1.000 triliun tiap tahun yang mengalir ke luar negeri.
"Kalau dilihat dari cadangan devisa, kita seharusnya surplus 350 hingga 375 miliar dolar, namun kenyataannya hanya 100 miliar dolar," ujar Prabowo pada acara konsolidasi nasional Jakarta, Minggu (3/3/2019).
Karena hal tersebut beliau mempertanyakan sebesar 200 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.000 triliun kekayaan Indonesia kemana.
Menurutnya tugas eksekutif untuk menghentikan kebocoran tersebut sebaliknya beliau berjanji akan menghentikannya apabila mendapatkan mandat dari rakyat di Pemilu Presiden 2019.
"Kalau nakoda tidak mengerti kapalnya sudah bocor, maka itu berbahaya. Saya berkali-kali mengatakan hal ini," ujarnya.
Dia mengatakan sudah menguraikan adanya kebocoran anggaran tersebut dalam bukunya berjudul Indonesia Paradoks.
Prabowo mengaku sering diejek bahwa ungkapannya terkait kebocoran itu sebagai bentuk pesimisme, namun itu adalah fakta yang harus diungkap.
"Kapal kita sedang bocor, boleh Prabowo diejek, dibilang pesimis, namun ini fakta. Nanti setelah saya dilantik saya akan membentuk tim, untuk mengatasi permasalahan ini," katanya.
Prabowo menjelaskan bukti kebocoran tersebut sudah diakui pemerintahan Jokowi-JK dengan pernyataan menteri keuangan di Kabinet Indonesia Kerja mengatakan kekayaan warga negara Indonesia di luar negeri sekian ribu triliun rupiah.
Lalu, Presiden Joko Widodo membuat kebijakan tax amnesty yang diharapkan uang warga Indonesia tersebut bisa kembali ke dalam negeri.
Dia juga menilai Indonesia sangat liberal karena banyak hasil kekayaan alamnya justru dibawa ke luar negeri padahal modal dan sumbernya dari dalam negeri.
"Indonesia ini lebih liberal dari mbahnya liberal. Kekayaan alam ada di kita, orang mau usaha modalnya dari bank pemerintah kemudian mendapat untung hasilnya dijual ke luar negeri, dan keuntungannya tidak balik ke Indonesia," ujarnya.
Karena itu. dia mengaku geram melihat keadaan Indonesia sekarang terutama kepada para elite-elite yang memang sengaja membiarkan kebocoran itu terjadi.
Sumber: Akurat.co
No comments:
Post a Comment