Sumber: Google |
Kassym-Jomart Tokayev Presiden baru Kazakhstan sebagai pengganti Nursultan telah disumpah pada hari Rabu (20/3). Kassym-Jomart Tokayev akan menyelesaikan sisa masa bakti hingga pemilihan presiden pada tahun 2020 mendatang.
Dilansir dari AFP, Tokayev adalah sosok yang tidak lazim di kalangan elite Kazakhstan. Pria yang lama bertugas sebagai diplomat ini lahir pada tahun 1953 di tengah keluarga intelektual Kazakhstan yang saat itu masih dikuasai Soviet. Ia menyelesaikan pendidikannya di Institut Hubungan Internasional Moskow pada tahun 1975.
Pria yang lahir di Almaty ini pun memulai kariernya sebagai diplomat. Usai kemerdekaan Kazakhstan, ia ditunjuk menjadi menteri luar negeri sebanyak 2 kali kemudian diangkat sebagai perdana menteri dari tahun 1999 hingga 2002.
Tak hanya menjadi perdana menteri, pria 65 tahun ini juga ditunjuk menjadi ketua senat sebanyak dua kali, yaitu di tahun 2007-2011 dan di tahun 2013 hingga dilantik menjadi presiden pada hari Rabu (20/3).
Jabatannya sekarang ini juga membuatnya diperhitungkan sebagai calon presiden berikutnya sesuai dengan konstitusi.
Tak hanya di dalam negeri, kiprah Tokayev juga cemerlang di luar negeri. Pendukung Partai Nur Otan ini pernah menjadi Wakil Sekretaris Jenderal PBB. Prestasinya itu membuatnya menjadi orang Kazakhstan pertama yang berhasil memegang jabatan setinggi itu dalam organisasi internasional.
Beberapa tahun terakhir, ia mencoba untuk 'merakyat' dengan aktif menggunakan Twitter untuk menginformasikan kegiatan hariannya ke seluruh rakyatnya.
Meski publik tidak terlalu suka pada kesetiaan Tokayev ke Nazarbayev, tidak terjadi kontroversi yang berarti. Di sisi lain, kepribadian Tokayev yang terlalu sopan dinilai membuatnya kurang karismatik.
Salah satu musuh politik Nazarbayev yang tinggal di luar negeri, Mukhtar Ablyazov, pernah mengibaratkan Tokayev dengan furnitur yang akan berbunyi mendecit saat dipindahkan. Bankir yang buron dan ingin menggulingkan rezim Nazarbayev itu mengatakan di Facebook pada hari Selasa (19/3) bahwa Nazarbayev telah menempatkan 'boneka' di kursi kepresidenan.
"Tapi tidak akan lama!" tambahnya.
Sementara itu, sang presiden baru dinilai paling tahu langkah yang akan ditempuh Nazarbayev. Pada Juni 2018 lalu, ia pernah mengatakan saat diwawancara media kalau Nazarbayev tak akan maju pada pemilihan presiden berikutnya. Para pengamat pun memprediksi akan terjadi suksesi kekuasaan.
"Terus terang, menurut perkiraan saya, Presiden Nazarbayev tidak akan maju ke pemilihan 2020," tuturnya saat itu.
Ucapannya terbukti benar dan rakyat Kazakhstan sedang menunggu untuk melihat apakah dia juga ikut maju pada pemilihan presiden tahun depan.
Sumber: Akurat.co
No comments:
Post a Comment