Sumber: Google |
MRT Transportasi publik akan segera beroprasional pada 25 Maret. Sebelumnya pilihan masyarakat adalah kereta commuter line sebagai transportasi mereka. akan tetapi selama penggunaan kereta commuter line di anggap masi memiliki banyak pelanggaran.
Beda dengan commuter line di Jakarta yang kerap Kursi Prioritas diisi dengan penumpang yang masih sehat, masih muda, dan jarang mau mengalah terhadap si penumpang yang berhak menduduki kursi tersebut.
Nah.. Dengan hadirnya MRT Jakarta, kebiasaan itu harus mulai diubah ya gaes! Mulailah membiasakan adab tahu diri dan tahu malu.
Sejuk Walaupun Kondisi Gerbong Berdesakan
Rata-rata masyarakat di Jepang atau Singapura banyak pengguna MRT menjadi pilihan transportasi menuju ke tempat bekerja atau tempat lainnya yang dituju, dan selalu membludak penumpangnya, tetap saja terasa sejuk. Beda dengan commuter line ketika gerbong mulai berdesak-Desakan, rasa pengap mulai terasa.
Meski di dalamnya sudah menggunakan kipas maupun air conditioner (AC). Berharap MRT di Jakarta juga bisa merasakan hawa kesejukan yang sama di tengah kondisi penuh penumpang.
Kedatangan Tepat Waktu (On Time)
Disebut-sebut MRT bakal on time kedatangannya layaknya negara maju. Semoga saja benar ya? Pasalnya, commuter line di Jakarta masih jauh dari kata tepat waktu.
Bahkan, penumpang harus berdiri beberapa jam hanya menunggu kereta tersebut bergantian memasuki jalur atau menantikan adanya perbaikan kerusakan lintasan rel KA. Itulah yang menimbulkan penumpang berjejal-jejalan.
CCTV Berfungsi dengan Baik
Karena nggak ada Petugas yang mengawasi di dalam gerbong kereta, tetapi katanya sih ada kamera pengawas (CCTV) tiap sudut bakal dipantau. Lain halnya dengan commuter line, di dalam gerbong terdapat Petugas yang mengawasi ditambah lagi adanya CCTV. Dengan adanya CCTV, semoga saja penumpang di Indonesia bisa lebih rapi dan jujur.
Antrean Keluar Masuk Harus Tertib dan Rapi
Kalau di Jakarta, masyarakatnya masih sulit untuk diatur ketertibannya. Bahkan, suka menerobos Antrean, MRT ini nantinya akan dipandu untuk tetap tertib dan antre sesuai jalur. Semoga bisa mengubah kebiasaan warga Indonesia yang sulit diatur.
Minim Petugas Karena Ada Petunjuk yang Jelas
Di Singapura, tidak ada Petugas yang memberitahukan tujuan kereta yang tiba. Semuanya sudah terinformasi dengan jelas pada papan digital informasi. Begitu pula rute yang hendak dituju. Jadi, biasakan untuk mendengarkan informasi halte selanjutnya. Semoga kebiasaan manja orang Indonesia yang bertanya bisa berkurang.
Sumber: Akurat.co
No comments:
Post a Comment