Monday, March 18, 2019

Debat Ketiga Ma'ruf Curi Perhatian Media Asing

Sumber: Google

Debat ke tiga yang melibatkan para calon Wakil Presiden pada hari minggu 17/03 lalu nampaknya masi menjadi pembicaraan publik, bahkan debat ketiga ini mampu mencuri perhatian media Internasional. 

Perhatan media asing taluput dari cawapres no urut 01, Ma'ruf Amin pasalnya Ma'ruf Amin di lihat berbeda dari peampilan sebelumnya, pada debat pertama Ma'ruf Amin dinilai mampu menguasasi panggubg dan sangat pasif, berbeda dengan debat putaran ketiga ini Ma'ruf dinilai tidak pasif .

Pria 76 tahun ini memulainya dengan cukup lambat, tetapi tak melewatkan momentum. Bergantian dengan Sandiaga Uno, ketua MUI ke-7 ini memaparkan visi dan program kerjanya di bidang kesehatan, pendidikan, sosial, hingga lapangan pekerjaan.

Situasi agak memanas saat memperdebatkan masalah defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS). Pasalnya, BPJS tercatat mengalami defisit anggaran sebesar Rp16,5 triliun di tahun 2018. Rendahnya iuran yang harus dibayar peserta pun dianggap menjadi masalahnya.

Meski mengalami defisit anggaran, Ma'ruf berjanji program BPJS akan tetap berlanjut jika ia dan Joko Widodo terpilih nanti. Sayangnya, suami Wury Estu Handayani ini gagal menjelaskan rincian solusi untuk menyelesaikan masalah defisit anggaran itu.

Sementara itu, Sandiaga berjanji akan menyelesaikan masalah BPJS itu dalam 200 hari pertama pemerintahannya jika terpilih.

"Kita tidak boleh saling menyalahkan, tetapi kita harus memperbaiki masalahnya. Kita akan mendatangkan pakar terbaik dari Hong Kong untuk penyelesaian terbaik negeri ini," janji pasangan Prabowo Subianto ini, dilansir dari The Straits Times.

Sesuai dugaan, pria bernama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno ini piawai memaparkan masalah kewirausahaan. Putra Razif Halik Uno ini bersemangat kala menjelaskan tentang penelitian dan inovasi, startup, dan ekonomi kreatif yang perlu dikembangkan.

Menghadapi isu-isu kekinian ini, Ma'ruf dengan cerdiknya mencuri perhatian penonton dengan menguraikan istilah-istilah dalam bahasa Arab. Kepiawaiannya berbahasa Arab itu langsung disambut tepuk tangan para pendukungnya. Ia pun teguh pada programnya yang berencana memaksimalkan anggaran penelitian.

"Kami akan memaksimalkan rencana penelitian nasional agar lebih efektif. Kami juga akan menyediakan anggaran penelitian, seni, dan pendidikan. Dengan itu, kami yakin penelitian bisa berkontribusi untuk memajukan bangsa ini," tuturnya.

Ulama NU ini semakin vokal saat menjawab pertanyaan tentang pengembangan dan promosi budaya Indonesia. Pria kelahiran tahun 1943 ini berharap bisa meningkatkan citra Indonesia di kancah dunia lewat seni budaya.

"Kami akan mengadakan festival internasional dengan skala besar. Kami akan membangun Opera seperti yang ada di Sydney (Opera House) untuk menunjukkan budaya kita," ucapnya.

Stunting atau kekerdilan yang sudah lama menjadi masalah yang belum juga selesai di Indonesia juga turut dibahas. Mengutip perjuangan istrinya dalam memberi makan anak bungsu mereka, Sandiaga Uno menjanjikan program sedekah putih untuk membagi-bagikan susu.

Terkait persaingan tenaga kerja lokal dan asing, Sandiaga mengatakan hanya tenaga kerja asing yang bisa berbahasa Indonesia yang boleh dipekerjakan. Sementara itu, Ma'ruf mengklaim jumlah tenaga kerja asing masih aman, yaitu hanya 0,01 persen dari jumlah keseluruhan tenaga kerja.

"Tenaga kerja asing hanya diizinkan menangani pekerjaan yang tidak bisa dilakukan pekerja lokal. Cara ini juga akan memudahkan transfer teknologi," kata Ma'ruf.

Kedua cawapres ini sama-sama punya rencana untuk meningkatkan peluang kerja. Mereka juga menekankan perlunya program 'link and match' antara perusahaan dan sekolah serta pelatihan bagi pencari kerja.

Sumber: Akurat.co

No comments:

Post a Comment

Bank BJB Usaha Perseroan Harus Memiliki Tujuan Mulia

Sumber: Google Bank BJB  menyabet gelar  TOP GRC 2019  karena dinilai memiliki infrastruktur, dan implementasi tata kelola perusaha...