Sumber: Google |
Berbicara kopi Indonesia sudah tidak asing lagi, sebab hampir semua daerah memiliki chiri khas rasa kopi yang berbeda. Akan tetapi di sisi lain para petani kopi banyak yang mengeluh karena tidak cukupnya bibit dari pemerintah yang belum memiiki standar.
Hal ini disampaikan langsung oleh Saepudin, petani kopi asal Kabupaten Bandung kepada Akurat.co di Kementerian Pertanian.
"Kita diarahin untuk menanam kopi, tapi ketersediaan bibit kopi tidak memenuhi standar, kita suka kekurangan bibit kopi," katanya.
Selain itu ia menambahkan banyak persoalan yang terjadi di tanah petani kopi di daerah.
"Selain bibit, pembinaan secara berkelanjutan tidak ada, seperti bagaimana cara menanam cara mengurusnya, intinya penyuluhan tidak maksimal, peralatan juga minim, kita ga tahu jenis kopi ini cocok apa engga ditanam ditanah yang ingin ditanam," lanjutnya.
Permasalahan ini berkaitan dengan banyaknya tengkulak yang mempermainkan harga.
"Tidak ada bimbingan diarahkan kemana untuk memasarkannya, ini kesempatan tengkulak untuk mempermainkan harga, jadi harga tidak seimbang," lanjut Saepudin.
Ia berharap, persoalan bibit cepat segera di selesaikan dan juga pasar harus jelas agar kopi yang ditanam petani tahu kemana pasarnya.
"Semoga aja persoalan bibit cepat diselesaikan, pasar juga jadi jelas, kita juga butuh alat moderen seperti alat ukur tanah untuk pasca panen," ujarnya
Sumber: Akurat.co
No comments:
Post a Comment