Friday, October 4, 2019

Bank BJB Usaha Perseroan Harus Memiliki Tujuan Mulia

Sumber: Google


Bank BJB menyabet gelar TOP GRC 2019 karena dinilai memiliki infrastruktur, dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik, karena kemenangan juara tersebut diamil dari tiga aspek yaitu sistem infrastruktur, dan implementasi tata kelola perusahaan. GRC Leader 2019 dalam ajang ini. 

M. As'adi Budiman Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB mengtakan bahwa Bank BJB menyadari bahwa usaha perseroan harus didasari tujuan mulia sebagai mana berikut


 "bank bjb menyadari berbagai langkah usaha yang dilakukan perseroan harus dilandasi oleh tujuan mulia untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi negeri. Seluruh keputusan perusahaan selalu didasarkan pada prinsip tata kelola yang baik, didukung analisis tajam untuk melihat berbagai peluang dan ikhtiar nyata demi mempertahankan kebutuhan nyata dan berkelanjutan," 

Penerapan sistem tata kelola ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menghindari potensi fraud yang merugikan berbagai pihak dari beragam aspek. GCG bank bjb telah terbukti bekerja dengan baik dan beberapa kali membuat perbankan diganjar penghargaan, tak terkecuali dari lembaga antirasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).



Pengolahan Resiko yang baik adalah salah satu kunci keberhasilan suatu usaha.Hal tersebut telah dibuktikan oleh mangement Bank BJB yang dapat bekerja sama dengan baik berhasil mendapatkan penghargaan TOP GRC 2019. Tidak hanya penghargaan tersebut Agus Mulyana selaku Direktur berhasil mendapatkan gelar The Most Commited.

TOP GRC sendiri  adalah kegiatan pembelajaran bersama tentang governance, risk, and compliance sekaligus apresiasi kepada perusahaan yang dinilai berkinerja baik dan telah menerapkan GRC dalam pengelolaan usaha bisnisnya.Bank BJB sendiri selalu menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik alias good corporate governance (GCG) dalam setiap langkah usahanya.


Sumber: Ayobandung.com

Ridwan Kamil Jelaskan Pelantikan Baru Dirut Bank BJB

Sumber: Google
Pelantikan direktur baru Bank BJB akan dilaksanakan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

Dirut baru hasil fit and proper test akan dilantik Maret (2019) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Tetapi sesuai ketentuan OJK, posisi dirut tidak boleh kosong. Jadi ada rangkap jabatan oleh direktur kepatugan sebagai plt dirut,” ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Bandung, Selasa (11/12).

Setelah dilakukannya rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLBAgus Mulyana  resmi dinyatakan  sebagai DIREKTUR Utama Bank BJB

“Mendapat mandat RUPSLB merangkap sebagai dirut. Hal biasa dalam organisasi. Saya akan terus menjalankan program-program yang sudah dibangun oleh Pak Ahmad Irfan, dan akan memerbaiki jika ada kekurangan,” Ujar Agus Mulyana.



Agus Mulyana menjabat Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank BJB sejak Mei 2015. Pria kelahiran Bandung tahun 1964 ini sebelumnya pernah menjadi Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB pada periode 2014 – 2015, dan Pemimpin Kantor Wilayah III Bank BJB sepanjang 2013 – 2014. 



Sumber: Infobanknews

Agus Mulyana Pamerkan Hal Bahagia Melalui Instagramnya Pribadinya

Sumber: Google
Agus Mulyana membagikan hal bahagian kepada publik melalui akun instagram pribadinya. Pada Instagramnya Agus Mulyana nampak memamerkan sederet pengehargaan yang diterima oleh Bank BJB dan dirinya. 


Instagram @amulyana46, pria yang akrab disapa Amul ini mengaku bangga sekaligus merasa terhormat atas pencapaian yang berhasil ia gapai. Penghargaan ini menjadi bukti apresiasi nyata yang disematkan dewan juri kepada kinerja Amul. Menjadi sebuah kebanggaan dan kehormatan tersendiri bagi saya selaku Direktur Kepatuhan bank bjb didapuk sebagai The Most Committed GRC Leader 2019.

Agus Mulyana membuktikan bahwa dirinya layak menjadi Direktur Bank BJB. Diketahui Bank BJB dan Agus mulyanan berhasil menyabet penghargaan TOP GRC (Governance, Risk & Compliance) 2019. 

Tentu saja dibalik pernghargaan yang diterima Agus Mulyana dan Bank BJB Ttidak luputdari kerja sama  insan Bank BJB yang senantiasa menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik alias good corporate governance (GCG) dalam setiap langkah usahanya untuk mewujudkan bjb lebih baik, kata Amul.

Kinerja manajemen risiko yang dicatatkan Bank BJB memang terbukti sangat baik. Salah satu indikatornya, rasio kredit macet alias Non Performing Loan (NPL) bank bjb Semester I 2019 terjaga di level 1,7% atau lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan per Mei 2019 sebesar 2,61%. 

Catatan positif ini ikut diciptakan di bawah polesan tangan dingin Agus Mulyana yang sempat menjabat sebagai direktur kepatuhan dan manajemen risiko hingga pengujung April 2019. Pola manajemen risiko yang diterapkan Bank BJB selama ini terbukti berhasil memberi rasa aman sekaligus menunjang pertumbuhan perusahaan.

Berbagai langkah pengambilan keputusan usaha yang dijalankan perbankan juga bisa terhindar dari risiko merugikan bahkan mendorong ekspansi keuntungan pada level optimal. Penghargaan ini diberikan setelah melalui proses penjurian yang sangat ketat oleh dewan juri yang terdiri dari berbagai pihak yang kompeten, termasuk di antaranya Majalah Top Business, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Indonesia Risk Management Professional Association (IRMAPA), Institute Compliance Professional Indonesia (ICoPI), dan Asia Business Research Center. 

 Para juri menilai bahwa sistem, infrastruktur, dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik (GCG), manajemen risiko dan manajemen kepatuhan di bank bjb memuaskan. Performa seperangkat indikator ukur itu menunjukkan bank bjb berada di tingkat yang Sangat Baik dalam konteks manajemen risiko, sehingga bank bjb juga mendapatkan penghargaan TOP GRC 2019 #4 Stars.

Dari segi kinerja, perseroan juga memperlihatkan tren positif. Tercatat total aset bank bjb berhasil tumbuh 6,4% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp120,7 triliun. Pertumbuhan aset ini didukung oleh penghimpunan DPK sebesar Rp95,1 triliun atau tumbuh sekitar 7% yoy. Sedangkan untuk laba bersih setelah pajak tercatat sebesar Rp803 miliar. Untuk total kredit yang disalurkan mencapai Rp78,2 triliun atau tumbuh sebesar 8,2% yoy.


Sumber: Ayobandung.com

Hadapi Persaingan Di Era Digital Bank BJB Lakukan Inovasi Baru

Sumber: Google

Pada era teknologi digital Bank BJB terus melakukan inovasi dalam rangka memperkuat persaingan pada di era digital saat ini.

Pada era digital ini Bank BJB membangun beberapa produk yang menmafaatkan teknologi digital.

Bank BJB melakukan akselerasi pembangunan beberapa produk dan layanan elektronik serta digital banking antara lain:
  1. Pengembangan e-money server based untuk transaksi menggunakan QR Code.
  2.  Perluasan fitur dari mobile banking bank bjb termasuk bjb Digi yang lebih user friendly. 
  3. Integrasi bisnis digital dengan perusahaan Fintech termasuk e-commerce. Self service banking machine atau e-kiosk dan transaksi menggunakan chat bot.


Pada pengembangan jangka panjang Bank BJB akan mengoptimalkan kerja sama dengan pemerintah dareah untuk digitalisas layanan publik. 

Beberapa program kolaborasi dengan Pemerintah Daerah yang telah berjalan antara lain layanan Pembayaran PBB-P2, E-Channel Samsat (E-Samsat), Tabungan Samsat (T-Samsat), Samsat Jawa Barat Ngabret/Bergerak Cepat (SAMSAT J’bret), Samsat Banten Hebat (SAMBAT), Internet Banking Corporate (IBC) dan Kartu Kredit Pemerintah (KKP). 

"Kami meyakini di dalam setiap perubahan akan selalu ada peluang dan tantangan untuk dihadapi. bank bjb siap menghadapi tantangan-tantangan baru ini dan membuktikan bahwa bank bjb merupakan bank yang adaptif dan dinamis dalam merespon kebutuhan layanan transaksi nasabah,"  ujar Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi.



Sumber: Ayobandung.com

Bank BJB Usaha Perseroan Harus Memiliki Tujuan Mulia

Sumber: Google Bank BJB  menyabet gelar  TOP GRC 2019  karena dinilai memiliki infrastruktur, dan implementasi tata kelola perusaha...